Minggu, 10 Februari 2013

Ada Tumbuhan Bercahaya, Euy!!!

Pukul 10.22 pagi. di seebuah kelas tampak seorang guru tengah menguraikan pelajaran ilmu Pengetahuan Alam.Suaranya serak menenangkan siswanya yang tak mau diam di bangku pelajaran. Kelompok yang sudah terbentuk kacau balau tak beraturan. Peluh bercucuran membanjiri tubuhnya. Do'a dibatinkannya. Dia pasrah tak kuasas menghadapi suasana kelas yang sukar dikendalikan. Duduk lemas dan menatap satu persatu siswanya, hal itulah yang bisa diperbuatnya.

Waktu terus berjalan. Terlihat beberapa siswa berbisik-bisik sambil memperhatikan sang guru yang diam tak bersuara. Mendadak kelas hening. Sepertinya Sang Khalik mendengar jeritan hatinya. Kelas kembali bisa ditenangkan. Satu persatu siswa duduk rapi ditempat masing-masing. Sorot mata penasaran terhias di air wajah mereka. diam-diam mereka menyimak lantunan pelajaran yang perlahan meluncur lewat lisan sang guru.

"ada yang mau bertanya?"

Dengan wajah dilengkapi senyum, guru meminta siswa untuk berani bertanya. Tak ada yang mengacungkan tangan. Sang guru mengulangi pengajuannya pada anak didiknya. Ada tangan terangkat ragu-ragu. Dengan bahasa isyarat, dipersilahkannya sang murid mengutarakan pertanyaannya.

"Saya, pak ingin bertanya. Selain beberpa hewan dan matahari sebagai sumber cahaya alami, apakah juga ada tumbuhan yang memancarkan cahaya???"

Lagi-lagi senyum terukir manis diwajah guru. ada kelegahan mengisi ruang dadanya hendak menghapuskan  rasa penasaran siswanya. Namun, belum sempat guru menjawab pertanyaan Haris, secepat kilat mulut Isbat menjawab.

"Ada euy! POHON YANG DIKASIH LAMPU NEON, hahahaha"

isbat ketawa mengikuti ucapannya sambil memegang perutnya.

"Woalah..... itu MAH NGACO namanya boys!" timpal Naufal dengan bibir manyun.

Seisi ruangan kelas sekolah dasar itu dipenuhi tawa hangat lagi mesra. semua siswa memamerkan deretan giginya melalui tawa canda yang mereka ciptakan. Guru mereka pun tak kalah terbahak-bahaknya mendengar alasan nyeleneh siswanya seakan lupa peristiwa sedih yang barusan menimpanya.

Cerpen karangan: Danil Gusrianto

Tidak ada komentar:

Posting Komentar